Aku bukan hanya sedih ... tapi juga menyadari kalau aku terlambat kunjungan .
Hari Senin, 23 Maret 2015 .. Yah, masih menunggu waktu pengembalian laporan PKL ku dari tempat PKL sambil tetap ikut kuliah .. Sore harinya ketika balik ke rumah, dapat kabar langsung dari abang yang adalah salah satu staff Perkantas di Medan, bahwa bang Asron Gultom masuk rumah sakit dan terdengar parah sakitnya . Mendengar itu sedikit terkejut karena sepengetahuan ku perawakan abang Asron ini sehat saja, ya sepengetahuan ku . Terpikir kembali, karena agak lama lihat berita di FaceBook, terlihat banyak status dari teman-teman ku yang mengorbitkan doa, semangat, foto-foto dari Bang Asron yang gak asing sama ku, sampai-sampai berita 'kekinian' dari kondisi abang yang kumaksud . Banyak yang publish ..
*Yahh .. sembari aku mohon izin publish ini di blog, foto-foto ini sudah menyebar di sosmed facebook dari banyak teman yang mem-publish .
Hari Selasa .. 24 Maret 2015
Hari ini, aku masih tetap kuliah masuk jam 08.00, lalu pulang sore-an karena ada banyak hal yang harus kukerjakan hingga kira-kira jam 19.10 WIB sampai ke rumah, lanjut beli makan . Kulihat HP ku ternyata gak sadar ada 2 kali panggilan dari kakakku, Decy Situngkir yang di Jakarta, wahh kontan aku telepon dia . Lalu kutanyakan : "Hallo .. Ada apa kian kak ? "
Kak Decy : Dekk, Bang Asron masih sakit di RS, jadi malam ini gak ada yang bisa jaga malam siapa tahu ada keperluan apa dari keluarga abang itu, nah gak ada yang jaga di sana dekk .. Kam gak ada di telepon kak Marlina ? Kalau kam bisa dekk, gak sibuk, kalau gak jangan di paksakan ..
Aku : Gak ada kakk, di mana rumah sakitnya ? daerah mana itu ya ? Udah malam pulak ..
Kak Decy : Keknya kak Marlina nelpon ke nomor Simpati mu, tapi gak aktif .. Nanti bentar lagi di telponnya kamm ..
Kira - kira seperti itulah pembicaraan yang dilanjutkan panggilan telepon dari kak Marlina yang notabene AKK dari bang Asron juga, alumni POMK FKM USU juga ..
Kak Marlina : Hallo Dek, ini Surya ?
Aku : Iya kakk, kakk dimana RS nya itu daerahnya ? Emang gak ada yang bantu jaga ya kakk ?
Kak Marlina : Iya dekk, di jalan Sisingamangaraja, emang gak ada dekk sama sekali yang bisa jaga khusus malam ini, kam sibuk dekk ? Kam bisa gak jaga di sana ? Siapa tahu keluarga abang itu butuh bantuan mu untuk beli obat bang Asron, atau beli raket nyamuk atau apa-apa dekk kan kam punya motor .. Gitu dekk
Aku : Oww, iyah kakk, bisa sih kakk .. ( Memang hari Selasa ini aku niat kali ikut dengan Staf Perkantas menjenguk bang Asron di RS, aku pengen tahu kondisinya lebih dari hanya status di FB tapi karena ada halangan mendadak dan penting, jadi ku tunda dan gak tahu kapan lagi waktu menjenguk ) . Tapi aku sebenarnya ada kuliah kak untuk besok ( maksudku hari Rabu) , bisa gak aku pulangnya jam 5 pagi atau jam 6 lah kak paling lama ??
Kak Marlina : Ohh gitu ya dekk, ya gak apa2 dekk .. Kam pulang aja nati waktu jam segitu .. Tapi malam ini tolong bantu jaga ya dekk, aku juga masih nunggu jawaban dari teman-teman lain siapa tahu ada yang juga bisa nemenin kam dekk ..
Aku : Okkee kakk, aku berangkat yahh ..
Di perjalanan khawatir di jalan kena "BEGAL" karena aku pergi jam 21.10 WIB dan perjalanan agak jauh ke RS Permata Bunda ini dan salah satu AKK ku kuajak tapi dia gak bisa . Tetap berdoa dan mulai perjalanan lewat jalan besar saja, sampai tiba di RS .. Aku SMS kak Marlina di ruangan mana abang Asron dirawat, dan dibalasnya di ICU .. Terburu lah aku nyari ruang ICU, kulihat banyak teman yang sedang menunggu di sana menunggu kabar kondisi dan menjenguk abang ku itu . Dari pemandangan itu, aku makin melihat "banyak yang merindukan kondisi mu bang, menanti kam bangun dari koma mu..." . Beberapa menit kemudian kerumunan orang itu berkurang satu per satu, dan kami lah 3 orang yang tersisa untuk menjaga di RS .. Ada bang Sunario Aritonang, kak Eccha, dan aku . Ku sempatkan masuk ke dalam ruangan ICU dan mendekati tempat abang Asron sedang terbaring lemah dengan bantuan banyak peralatan untuk me-monitoring kondisi tensinya, dan lainnya .. Kulihat dimonitor tensinya semakin menurun, aku tahu makin menurun karena waktu kunjungan Staff Perkantas siang hari nya, tensinya 70 aku dengar, nah waktu aku masuk tensinya 68 .. Waktu dekat dia, aku ingat banyak hal yang dia kerjakan, dia aktif di NGO pejuang HIV, ambil bagian di ComDev Huta na Bisuk, perannya di Perkantas sebagai associate-staff, serta banyak pesan dia dan pembicaraan dia yang memberkati, di sampingnya aku berdoa dan tak mempedulikan petugas perawat di sana yang agak mengusikku .. Doa ku salah satunya agar dia pulih dan Tuhan beri dia kesempatan lagi melanjutkan mengerjakan peran dia yang melayani Nya, alih karena aku sungguh gak rela lihat dia sakit seperti ini dengan bantuan selang untuk bernapas ..
Sedang terbarung dengan selang untuk membantu pernapasannya
Rabu Dini hari, 25 Maret 2015 ..
Malam semakin larut, menunjukkan jam 01.10 WIB di jam HP ku .. Tampaknya Kak Eccha sudah kelelahan, maka dia tertidur tapi awalnya beberapa kali ia terbangun, sedang bang Sun di lobi RS dan tertidur juga di lorong ICU jam 03.00 WIB .. Semakin dingin sejak jam menunjuk jam 01.30 an aku pun berjalan-jalan sejenak di lorong ICU tanpa pernah memikirkan untuk tidur .. Ruang ICU memang terkunci dari dalam oleh perawatnya, hanya terkadang perawatnya keluar masuk, disana kesempatan aku melihat kondisi tensinya semakin baik atau rendah, tapi tetap saja tak terlihat, mengintip dari celah pintu pun tak memuaskan ku tahu kondisinya, satu kata yang mewakili hanyalah GELISAH . Sejak dia masuk RS hari Minggu sore, dia belum bangun hingga Rabu subuh itu .. Terpikir mengetuk pintu untuk masuk melihat dia dan berdoa di sampingnya lagi, hufft tetap gak mungkin, karena ada juga sepasang suami istri mau masuk ke ruang ICU sana sambil mengetuk tapi gak boleh masuk .
Sepertinya sejak subuh itu mulai heppot lah, mengintip celah pintu terus terkadang aku ingat moment2 kami jumpa, kekesalan dia ke aku kemarin, komentar2 panasnya yang membangun ... Disana tersimpulkan aku gak rela dia tidak bangun sama sekali dan bahkan akan kondisi yang lebih parah . Terjaga terus sampai ada perawat keluar dan hendak memanggil tapi yang dipanggilanya pasien ICU keluarga lain, bukan keluarga bang Asron supaya sigap bangunin keluarga abang itu .. Tetap menunggu, berdoa seperti itulah berharap ada pemulihan akan kondisi nya .. Jam menunjuk jam 03.59 ketika seorang keluarga yang dipanggil tadi menanyakannya sama aku, bosan pikirku, aku pun menanyakan tentang siapa yang sakit, sakit apa dan demikian kami saling obrol dilanjutkan dia pun mau cari minuman di luar maka ku hentikan obrolan . Memang mata ku inginnya tertutup tidur, takut waktu kuliah gak bisa fokus dan malah tertidur, hanya semacamnya aku yang gak mau tidur .. Jam 05.15 - an, aku sempat tertidur beberapa menit tapi ku bangun dan Saat Teduh sejenakk sambil mendoakan kondisi dari abang ku inii .. Selesainya, aku dan Kak Eccha mau masuk ruang ICU tapi kulihat tetap masih dikunci, bahkan sampai jam 06.00 WIB hari Rabu ini tidak boleh masuk . Yaa, dengan terpaksa kami tanpa informasi paling tidak tensinya bagaimana, kami tidak tahu dan kami pun pulang disusul bang Sun ..
Jam 06.05 aku bonceng kak Eccha pulang ke rumah, aku kuliah jam 08.00 dan dilanjutkan dengan latihan ibadah untuk Pertemuan Komisi Pembinaan se Medan untuk hari Sabtu minggu ini .. Juga dilanjutkan rencananya dengan Rapat PMK dan TPPM Medan di Sekretariat Perkantas Berlian .. Latihan kami yang penuh riang, apalagi ketika aku lihat status FB inii dari adiknya bang Asron, sering dipanggil "Pudann" sempat update status FB kalau keadaan bang Asron ada perkembangan, semakin baik .. (Postingan ini, setelah ku mau screenshot lagi ternyata sudah di hapus) .. Yang tadinya aku comment,
Aku : "Abang udah sadar ya dee ?" ..
Trix : Belum bang, tapi keadaannya makin baikk lahh
Aku : udah berapa tensii nya dee ??
Nah comment terakhir ku ini, gak terkirim2 waktu send comment ini .. gak tahu kenapa, aku pikir, habis pulsa paket data ku .. Ku coba pakai koneksi WiFi Perkantas juga gak bisa comment lagi .. Aku turun mau periksa koneksi ke modem Router ADSL siapa tahu masalah disana dan imbasnya ke orang2 yang konek ke WiFi ini .. Waktu turun ke lantai 1, salah satu staff ngomong sama ku ..
Staff : Dekk, ayyook dekk sama kita melayat ..
Aku : Melayat ? Melayat siapa kakk ?
Staff : Lohh ? Melayat bang Asron dekk .. Sudah meninggal bang Asron ..
Aku : Hah ? barusan aku dapat status kondisi bang Asron makin baikk lohh
Staff : Iya tadii kann dekk, bener ini sekarang sudah meninggal ..
Naik ke lantai 1 dan kasitau ke teman-teman PMK ..
Terpikir lagi, melihat comment yang tadinya mau kukirim tapi tak terkirim .. ternyata penyebabnya status FB tadi sudah di delete .. dan dapat ini
Sendu tanpa mu bang Asron pikirku, dari kam lah kadang aku yang ngeluh2 ini jadi terpicu bangkit .. Bersyukur Tuhan kirim kam di Pelayanan PMK ini, motivator eksis yang tepat waktu . Rapat kami pun di tunda sesuai kesepakatan kami (Staff Mahasiswa, PMK dan TPPM), untuk pergi ke RS Permata Bunda sekalian buat acara pemberangkatan terakhir kali memberangkatkan Associate Staff di PMK ini, karena akan dibawa langsung ke Tarutung, kampung halamannya . Suasana di RS ramai banyak sekali rekan - rekan pelayanan yang datang, baik itu pelayan dari POMK FKM, Tim Misi dan lainnya .. Ternyata, kunjungan terakhirku merangkap jaga malam ku sebagai malam terakhir kita bertemu tatap langsung kondisimu bang .. Sempat kesal karena tahu kalau kam yang juga terkesan menutupi sakit mu selama 2 tahun ini, atau gimana .. ? Entahlah .. Jam 10.30 WIB kam tinggal kan kami yang masih terus berjuang ..
Banyak pesan mu selama ini, apalagi sejak aku jadi pengurus PMK Medan kemarin, tentang adikmu yang kuliah kam titip ke aku supaya diperhatikan dan ikut Kelompok Kecil seperti yang kam alami, kam membuka pikiran kalau membahas PM Medan, regenerasi PMK yang kam berusaha mensharingkan untuk kepengurusan PMK Medan, sampai pertentanganmu karena aku tidak kembali melayani sebagai pengurus PMK Medan di tahun ini .. Orang lain mungkin tak kenal siapa kam, tapi peran kam selama ini terasa kokkk ..
Kulihat sepasang suami istri yang aku kenal waktu jaga subuh tadi, bertanya padaku mengapa ramai ? Kami teman-temannya semua, Bu, teman sepelayanan dia .. Kulanjutkan dengan pergi ke Kamar Mayat dan rencananya juga dibuat acara keberangkatan beliau ke Tarutung .. Sedih, semua sedih .. Pria yang tahun ini 32 tahun umurnya, meninggal kan keluarga dan teman-teman pada 25 Maret 2015 ..
Selamat tinggal bang ..
2 tahun sudah kam bergelut dengan sakit di ginjal mu .. We love you .
Ingat, aku tidak lanjut sebagai PMK Medan bukan karena mau nikah Broo seperti yang kam bilang sering sama ku ..
Sampai jumpa di kekekalan kelak Broo .. !
Salam dari PMK Medan, Broo .. !
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Foto : Dokumentasi dari FB yang di publish .
Foto : Dokumentasi dari FB yang di publish .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar