Salam sejahtera .. Sesuai lanjutan postingan berikut merupakan postingan tentang Signalling, untuk membantu memperkenalkan dunia teknik telekomunikasi, termasuk bidang yang saya minati gabungan dari telekomunikasi yaitu Komunikasi Data dan Komputer serta Jaringan Telekomunikasi .
Pada sistem telepon, sinyal suara dari pesawat telepon dibatasi kanal frekuensi, dimana aliran listrik dalam wujud sinyal informasi gelombang elektromagnetik beroperasi baik untuk komunikasi suara atau juga komunikasi data pada sistem telepon modern dibatasi antara frekuensi 400 Hz - 3400 Hz, ini disebut sebagai Bandwidth Frekuensi, atau renta pita frekuensi sistem telekomunikasi . Pembatasan pada frekuensi rendah disebabkan adanya penggunaan komponen transformator dan kapasitor dalam rangkaian, juga bisa menghindari harmonisa frekuensi tegangan listrik 60 Hz . Sedangkan pembatasan frekuensinya diakaibatkan karena pertimbangan pada sisi transmisinya agar informasi bisa sampai ke Receiver ( Penerima ) dengan baik dan benar .
Signalling adalah sinyal-sinyal sebagai indikator yang terdengar saat melakukan panggilan pada jaringan telekomunikasi . Fungsinya ialah agar pesawat telepon pelanggan dengan sentral bisa mengetahui keterhubungan satu sama lain, atau agar pesawat telepon dengan sentral bisa saling berhubungan dengan indikator sinyal lain . Pensinyalan yang bisa kita dapat pada sebuah sistem sentral dengan pesawat telepon ialah :
Dialling Tone adalah jenis nada yang oleh sentral dikirmkan ke pesawat telepon pelanggan sebagai indikator bahwa jaringan untuk dapat berhubungan satu sama lain sudah tersedia dan siap untuk digunakan . Nada ini dikirmkan pada saat pemakai telepon mengangkat handset telepon yakni saat tidak dalam keadaan berdering . Nada ini adalah nada kontinu ( berkelanjutan, berulang ) dengan frekuensi 350 Hz dan 440 Hz atau 600 Hz dan 120 Hz, dengan besar -13dBm0 .
2. Dial Tone ( Rotary Dial dan Push Button Dial )
Jenis Signalling ini terdapat saat pelanggan telepon menekan pada tombol nomor tertentu, pesawat telepon mengirimkan nomor yang ditekannya ( dial ) ke sentral telepon . Nomor yang di-dial oleh pesawat telepon dapat berbentuk pulsa - pulsa ( Rotary Dial ) ataupun dalam bentuk pasangan nada dengan frekuensi tertentu sesuai frekuensi nadanya ( Push Button Dial ) . Pada Rotary Dial System, nomor - nomor pada pesawat telepon berupa piringan berputar atau rangkaian logik yang menghasilkan pulsa - pulsa . Lebar tiap pulsa adalah 10 milidetik .
Gambar 1.1 Push Button Dial
Pada Push Button System, nomor-nomor pada pesawat berupa switch lembut yang mudah ditekan . Pesawat akan menghasilkan sinyal - sinyal dengan dua frekuensi yang berbeda . Sistem ini disebut juga Two Tone Dialling atau Dial Tone Multi Frequency ( DTMF ) . Penempatan daerah frekuensinya ditetapkan oleh CCITT ( Consultative Committee for International Telephony and Telegraph ) atau yang sekarang dikenal dengan ITU-T ( International Telecommunication Union ) sebagai salah satu badan standardisasi telekomunikasi dunia . CCITT ini menerapkan frekuensi Dual Tone Multi Frequency berdasarkan rekomendasi ITU-T Seri Q No 23 .
Jenis Rotary Dial berdasarkan urutan kode dial :
Gambar 1.3 Jenis Rotary Dial
3. Ringging Back Tone ( Nada Panggil Balik )
Nada ini dikirim oleh sentral ke pesawat telepon pelanggan ( subscriber / pemanggil ) jika nomor pelanggan yang dipanggil untuk melakukan hubungan komunikasi telah berdering . Nada ini akan berhenti jika pelanggan yang dipanggil mengangkat handset telepon . Nada signalling ini memiliki frekuensi 440 dan 480 Hz dengan besar -19 dBm0 ( dbm0 adalah satuan harga mutlak suatu daya dalam dBm yang mengacu kepada 0 TLP (Zero test level point) ) . Lama waktu berlangsung signalling ini ialah 2 detik hidup dan 4 detik mati dilakukan secara berulang sampai pelanggan yang dipanggil mengangkat handset telepon . Pada masa sekarang, Ringing Back Tone ( RBT ) sudah dapat digantikan dengan musik dan lagu yang merupakan salah satu produk dari berbagai penyedia jasa telekomunikasi seluler .
4. Ringging Tone ( Nada Dering )
Nada Dering ialah nada yang dikirimkan oleh sentral telepon ke nomor yang dituju/dipanggil oleh pelanggan pemanggil . Sinyal ini bekerja dengan mengaktifkan bel pada pesawat telepon . Sinyal yang dihasilkan berrekuensi pada 20 - 40 Hz dengan tegangan antara 40 V sampai 150 V .
5. Busy Tone ( Nada Sibuk )
Kita pasti pernah mendapatkan jenis signalling ini, ketika operator dari salah satu provider mengatakan "Maaf, nomor yang Anda tuju sedang sibuk, cobalah beberapa saat lagi ..... " . Nah itu dia Signalling yang dikirimkan dari sentral telepon ke pelanggan yang memanggil ketika di deteksi leh sentral bahwa Ringging Tone dikirimkan sentral ke pelanggan yang dipanggil ( ke nomor tujuan ) sedang sibuk atau jaringan percakapan tak tersedia karena sedang melakukan percakapan dengan pelanggan lainnya, sehingga panggilan tidak dilayani yang juga dikenal sebagai Blocking . Blocking sebenarnya perlu, karena mengingat bahwa seluruh jaringan telekomunikasi baik dengan layanan data ataupun suara diantara banyak pelanggan tidak melakukan penggilan secara bersamaan ke nomor yang dipanggil, lebih dikenal dengan simulteneous - network, yang akan mem-block panggilan lain ke nomor telepon kita ketika kita sedang melakukan percakapan dengan pelanggan lain . Nada akan berhenti jika pesawat telepon pemanggil diletakkan kembali ( on - hook / gagang telepon diletakkan ). Frekuensi yang digunakan ialah 480 Hz dan 620 Hz dengan besar dBm0 ialah -24 dBm0 . Nada akan terputus pada selang waktu 0,5 detik .
6. Reorder Tone ( Nada Gangguan )
Nada signalling ini akan kita dapatkan ketika dideteksi oleh sentral bahwa ketika kita men-dial nomor pelanggan yang dituju ternyata mengalami gangguan . Nada ini dikirimkan oleh sentral telepon ke pesawat telepon pemanggil jika terjadi gangguan seperti gemba, putus, ada hubung singkat, dan sebagainya . Nada gangguan yang dihasilkan berfrekuensi 480 dan 620 Hz dengan selang interupsi selama 0,5 detik .
7. Call Waiting ( Nada Tunggu )
Nada tunggu ini merupakan signalling dari sentral ke pesawat telepon pemanggil yang menandakan adanya interupsi atau panggilan lain saat telepon sedang off - hook .Nada yang dihasilkan berfrekuensi 440 Hz dengan besar -13dBm0, dengan durasi 0,3 detik dan berselang setiap 10 detik .
Demikianlah jenis signalling pada komunikasi telekomunikasi .. Kiranya bermanfaat, dan boleh ditambahkan .
Referensi :
Referensi :
- Suherman P.hd. M.Comp. S.T., Teknik Jaringan Telekomunikasi 1
( Dosen Teknik Elektro - USU )
- Gambar dari Google . key : rotary dial, push buttn dial
- Ilmu tambahan sendiri :)
( Dosen Teknik Elektro - USU )
- Gambar dari Google . key : rotary dial, push buttn dial
- Ilmu tambahan sendiri :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar