http://googleping.com
Kita tidak bisa memuliakan Tuhan, kalau melalui hidup kita tidak membuat orang tertarik mengenal siapa Tuhan kita - Kebaktian Antar Kampus PMK Medan - II :)

Minggu, 02 Agustus 2015

Bass Transforms You: Mempertanyakan dimana kasih Allah ? Mengakhiri Hid...

Bass Transforms You: Mempertanyakan dimana kasih Allah ? Mengakhiri Hid...: Hidup adalah anugerah ??   Ketika itu diperhadapkan dengan kenyataan hidup pahit, yang konstelasinya cenderung pada suatu yang vital, ...

Mempertanyakan dimana kasih Allah ? Mengakhiri Hidup (mungkin) ?

Hidup adalah anugerah ??  

Ketika itu diperhadapkan dengan kenyataan hidup pahit, yang konstelasinya cenderung pada suatu yang vital, tapi tidak ada yang melihatnya sebagai yang perlu diperhatikan .. Hidup itu masih anugerah ??? Hebattt bener kalau iya ! 

Kisah perjuangan dari seorang siswa yang duduk di bangku SMP, itupun dari sepengetahuan ku awalnya, sudah mengajarkan bagaimana Survive untuk hidup, untuk berkarya, untuk makan, untuk saling mempedulikan satu dengan yang lain begitu tidak ramah untuk dialami, bagiku ketika memperbandingkan sudah apa yang aku kerjakan dari memaknai " hidup itu anugerah " .. 

Perkenalkan dan anggap namanya Adi. Adi di mataku adalah sosok tak penting dari cerita ibu ku, yang tiba-tiba mulai menjadi sosok penting dan sosok yang aku sebagai senioran/abang(bukan kandung) harus bertindak selama jangka panjang, hingga sampai pada akhirnya dia "bisa" . Aku tak peduli dia kelahiran di kampung halamanku, kota Tebing atau tidak. Yang pasti, Ibuku sering mensharingkan tentang dia akhir-akhir ini. 

Terlahir dalam situasi yang baik seharusnya (mungkin) dalam keluarganya, bukan karena cacat fisik yah, namun harus merasakan berat dan betapa tak berdayanya dia untuk bertanggungjawab kepada adik-adiknya. Yahh, adik-adiknya.. Dia si sulung, punya 2 adikk saat ini. Dimana Ayahnya ? Lantas gak heran  kalau dia bertanggungjawab, karena Ayahnya pergi meninggalkan mereka, ntah kemana lah. Lalu Ibunya juga sudah bekerja sebagai seorang tenaga kerja wanita di suatu negara di luar sana, untuk membantu mempertahankan kehidupan anak-anaknya, yahh kadang dengan mengirimkan uang belanja, tapi itu pun tidak kontinu dan jarang pulang. Adi duduk di bangku SMP saat itu, walau sekarang dia sudah menyelesaikannya. 

Perjuangan Adi, mungkin tidak lebih heroic, mengharukan bagi orang lain, hanya bagiku begitu besar perjuangannya untuk studinya dan adik-adiknya. Ketika seharusnya dia mengisi diri dengan belajar di sekolah, sembari bermain dengan teman-teman sewajarnya, bahkan ketika dia juga bisa makan tanpa bayangan "apakah bisa makan untuk besok ?" .. Belum lagi dengan adiknya. Seperginya Ayahnya dari pandangan mereka (gak mendalami pergi kemana dan ngapain), dia yang menanggungjawabi dirinya dan adiknya, untuk makan, minum dan juga keinginan mereka untuk terus lanjut sekolah. Hanya, keinginan belajar nya hampir tergundulkan dengan kenyataan bahwa dia harus menanggunjawabi keluarga ini. Ketika dia harusnya ikut mata pelajaran di sekolah, lalu pernah dan bukan dengan frekuensi jarang ia tidak hadir, absen dari kelasnya. Mengapa ? Yahh, dia bekerja.